Artikel
Implementasi IDLE di SMKN 2 Sragen
Tanggal : 07/11/2024, dibaca 104 kali.Implementasi IDLE di SMKN 2 Sragen
Dalam Kolaborasi dengan Prof. Ju Seong Lee (The Education University of Hong Kong) dan Dr. Nur Arifah Drajati (Universitas Sebelas Maret)
September - Oktober 2024
Pada bulan Agustus lalu, saya berkesempatan mengikuti workshop berharga yang diadakan melalui kolaborasi antara Prof. Ju Seong Lee dari The Education University of Hong Kong dan Dr. Nur Arifah Drajati dari Universitas Sebelas Maret, dengan tema “Fostering Access to Global English Through Informal Digital Learning.” Dalam kegiatan ini, kami mendalami konsep IDLE (Informal Digital Learning of English), sebuah pendekatan inovatif yang mendorong siswa untuk mempelajari bahasa Inggris melalui konten digital baik di dalam maupun di luar lingkungan kelas formal. IDLE berfokus pada pembelajaran yang berlangsung secara alami dan informal, seperti melalui video, media sosial, atau artikel daring berbahasa Inggris. Saya merasa sangat terinspirasi karena metode ini menawarkan pendekatan belajar yang lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan memungkinkan mereka mengakses konten internasional yang lebih luas, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menggunakan bahasa Inggris.
Pada bulan September, saya mulai menerapkan IDLE di kelas 10 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di SMKN 2 Sragen. Di bawah arahan Prof. Ju Seong Lee, Dr. Nur Arifah Drajati, serta dukungan mentor hebat, Ms. Lita dan Ms. Tyara, implementasi ini dimulai dengan asesmen diagnostik untuk memahami sejauh mana siswa telah menggunakan dan mengakses konten berbahasa Inggris di luar kelas. Hasil asesmen menunjukkan bahwa mayoritas siswa jarang terpapar konten berbahasa Inggris dalam keseharian mereka, sehingga hal ini menjadi peluang besar untuk memperkenalkan IDLE dan mendorong mereka agar lebih aktif menggunakan bahasa Inggris di luar kelas formal.
Beberapa minggu setelah penerapan IDLE, kami mulai melihat hasil yang signifikan. Para siswa menunjukkan antusiasme yang meningkat dalam mengakses media berbahasa Inggris secara mandiri, mulai dari video tutorial hingga artikel teknologi. Mereka bersemangat berbagi pengetahuan yang didapat melalui aplikasi atau kanal digital favorit mereka. Siswa yang sebelumnya ragu kini tampak lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapat dalam bahasa Inggris. Selain itu, mereka menjadi lebih mandiri dalam mencari sumber belajar yang sesuai dengan minat masing-masing.
Implementasi IDLE di SMKN 2 Sragen ini telah membuktikan bahwa pendekatan pembelajaran bahasa yang informal dan berbasis digital mampu menarik minat siswa secara mendalam dan memberikan dampak positif yang nyata pada peningkatan keterampilan bahasa Inggris mereka. Dengan semakin berkembangnya teknologi digital, IDLE menjadi metode pembelajaran yang unggul untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, relevan, dan adaptif bagi generasi muda.
Penulis :
Aan Traistuti
Guru Bahasa Inggris SMK N 2 Sragen
Pengirim : AAN TRIASTUTI (Guru Bhs. Inggris SMK N 2 Sragen)
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- MENJADI GURU ABAD 21 ITU SEPERTI AANG MENJADI SEORANG AVATAR
- MEMBANGUN KESADARAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PROJEK BASED LEARNING (PjBL) MAPEL IPAS
- Studi kasus Meningkatkan motivasi dan hasil belajar Perbaikan Peralatan Listrik
- STUDY KASUS : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
- Best Practice Penerapan pembelajaran inovatif
Komentar :
Kembali ke Atas