Artikel
Best Practice Penerapan pembelajaran inovatif
Tanggal : 07/02/2024, dibaca 343 kali.Best Practice Penerapan pembelajaran inovatif pengukuran tahanan isolasi penghantar listrik di SMK
Oleh : Bambang Rianta,S.T
Pendahuluan
Kegiatan PPL PPG Daljab di SMK Negeri 2 Sragen memberikan pengalaman berharga dalam menerapkan pembelajaran inovatif untuk materi Alat ukur tahanan isolasi penghantar listrik. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan kemampuan pedagogis dan profesionalisme guru, tetapi juga memberikan manfaat bagi siswa dan sekolah secara keseluruhan. Berikut deskripsi situasinya:
Keaktifan dan Capaian Siswa:
1.Siswa menunjukkan antusiasme tinggi saat simulasi dan praktek langsung.
2.Keaktifan dalam diskusi dan tanya jawab masih perlu ditingkatkan.
3.Capaian kompetensi siswa bervariasi, dengan rata-rata mencapai 80%.
Kegiatan Guru:
1.Penerapan metode demonstrasi, simulasi, dan praktek langsung.
2.Penggunaan media pembelajaran seperti video dan PPT.
3.Pemberian umpan balik dan pendampingan individual.
Kendala, Penghambat, dan Pendukung:
Kendala:
1. Kurangnya alat dan bahan praktek.
2. Keterbatasan waktu untuk praktek.
3. Kemampuan dasar siswa yang beragam.
Penghambat:
1. Kurangnya motivasi beberapa siswa.
2. Gangguan teknis pada media pembelajaran.
Pendukung:
1.Dukungan dari kepala sekolah dan guru lain.
2.Antusiasme dan kerjasama siswa.
3.Ketersediaan ruang praktek yang memadai.
Perbandingan dengan RPP
Secara umum, pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Namun, terdapat beberapa penyesuaian yang dilakukan berdasarkan situasi dan kondisi di lapangan, seperti:
a.Penambahan waktu untuk praktek.
b.Penggunaan media pembelajaran alternatif.
c.Pemberian pendampingan lebih intensif kepada siswa yang mengalami kesulitan.
Kesimpulan
Penerapan pembelajaran inovatif menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan keaktifan dan capaian belajar siswa. Meskipun terdapat beberapa kendala dan hambatan, pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dengan dukungan dari berbagai pihak.
Pembahasan
Tantangan:
1.Menciptakan pembelajaran yang menarik dan efektif bagi semua siswa dengan kemampuan dasar yang beragam.
2.Mengoptimalkan waktu pembelajaran dengan keterbatasan alat dan bahan.
3.Meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam diskusi dan tanya jawab.
Tindakan:
1.Melakukan variasi metode dan media pembelajaran.
2.Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri dan berkelompok.
3.Memberikan umpan balik dan penghargaan atas kemajuan belajar siswa.
Refleksi:
Pembelajaran inovatif terbukti efektif dalam meningkatkan keaktifan dan capaian belajar siswa. Guru perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan situasi dan kondisi di lapangan untuk memastikan keberhasilan pembelajaran.
Kesimpulan:
Penerapan pembelajaran inovatif untuk materi pengukuran listrik di SMK Negeri 2 Sragen menunjukkan hasil yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang menarik dan efektif dapat meningkatkan keaktifan dan capaian belajar siswa.
Rencana Tindak Lanjut:
1.Mengembangkan modul pembelajaran inovatif untuk materi pengukuran listrik.
2.Melakukan pelatihan bagi guru lain tentang penerapan pembelajaran inovatif.
3.Bekerja sama dengan pihak industri untuk menyediakan alat dan bahan praktek.
Daftar Pustaka
1.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2018). Panduan Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
2.Stiggins, R. J. (2005). Assessment for Learning: A Classroom Guide. New York: Pearson Education.
Pengirim : Oleh : Bambang Rianta,S.T
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- MENJADI GURU ABAD 21 ITU SEPERTI AANG MENJADI SEORANG AVATAR
- MEMBANGUN KESADARAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PROJEK BASED LEARNING (PjBL) MAPEL IPAS
- Studi kasus Meningkatkan motivasi dan hasil belajar Perbaikan Peralatan Listrik
- STUDY KASUS : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
- PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PBL DAPAT MENINGKATKAN LITERASI PESERTA DIDIK PADA MATERI
Komentar :
Kembali ke Atas